The Letter I'm Waiting For
09.46Monday - May, 24th 2015
Akhirnya surat sakti yang udah ditunggu-tunggu muncul juga, haha.. Sepertinya postingan saya sebelum-sebelumnya, saya sudah diterima di Kementerian Pariwisata sejak tanggal 13 Februari 2015. Namun pemanggilan resmi masuk kerja baru muncul KEMARIN! Ya, "Kemarin"!
Ada rasa gelisah memang, akibat proses cpns yang memang sangat amatlah panjang ini. Makanya saya sempat menyebutnya sebagai "the longest journey of my job application". Dari awal mendaftar, ikut seleksi, hingga pengumuman, pemberkasan dan pemanggilan masuk kerja, prosesnya sangat lama. Tapi, saya berusaha untuk menjalaninya sesantai mungkin. Karena saya sudah tahu resiko sebagai abdi negara seperti apa :)
Well, surat panggilan aktif bekerja ini udah bak angin surga aja bagi saya dan kawan-kawan cpns Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Because it means, the new part of our life will begin. Selamat menjadi abdi negara! :D
Kadang masih ada kata tanya dalam hati, sudah siapkah saya?
"Am I ready to be a public servant?"
Pertama : Saya melamar pekerjaan ini karena orang tua, dan saya selalu percaya dimana ada ridho orang tua, di situ ada kesuksesan bagi kita. Ridho orang tua kan ridho Allah SWT juga :D
Kedua : This is my passion. Of course bukan PNS nya ya, tapi job desk di Kementerian Pariwisatanya, hehe.. Kita sebagai manusia, sebagai rakyat Indonesia, gak melulu terus menuntut apa yang sudah diberikan negara untuk kita, namun ada saatnya pula kita mulai berpikir sebaliknya, apa yang bisa kita berikan untuk negara. Then this is my chance to prove that I love my motherland, Indonesia. I am always excited to dive in the field of marketing and tourism marketing. So, I hope I could give my biggest contribution for Indonesia tourism through my capability in marketing. Apalagi saya dapet penempatan di Direktorat Jenderal Pemasaran, pas banget deh..
So, those two things would be my guide to sail through the job environment in Tourism Ministry.
Welcome to the new section of my life!
Now I'm ready to voyage!
0 comments