Orang bilang tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Filosofi jadul yang masih mampu bertahan hingga zaman yang semakin abu-abu ini.
Sejak kecil, mungkin kita sudah terbiasa diajari tentang bagaimana menyisihkan sebagian rezeki untuk sedekah, bagaimana mengasihi fakir miskin dan anak yatim. Namun seberapa seringkah kita diajari untuk saling berbagi dan bermanfaat bagi sesama?
Profesi PNS tidak sedikit membuka mata hati saya tentang indahnya berbagi. Salah satu hal yang membuat saya banyak mengucap kata syukur karena saat ini saya telah mampu merasakan sensasi menjadi manusia seutuhnya. Pelajaran penting yang dapat saya petik adalah, saat menjadi PNS maka itu artinya kita siap menjadi abdi negara. Pajak dari rakyat merupakan sumber penghasilan para abdi negara. Dengan kata lain, uang kita adalah uang rakyat juga. Oleh sebab itu, sudah seyogyanya kita berbagi rezeki, keringat, tenaga, waktu dan pikiran dengan sekitar kita sehingga kita mampu memberikan manfaat yang lebih nyata bagi negara.
Di dalam kata "Berbagi" terkandung makna yang beraneka ragam. Namun bagi saya, "Berbagi" memliki 3 (tiga) arti yang mendalam.
Di dalam kata "Berbagi" terkandung makna yang beraneka ragam. Namun bagi saya, "Berbagi" memliki 3 (tiga) arti yang mendalam.
Berbagi adalah tentang keikhlasan.
Bagaimana kita mampu memberikan apa yang kita miliki sebagian untuk orang lain tanpa ada rasa menyesal atau gerutu.
Bagaimana kita mampu memberikan apa yang kita miliki sebagian untuk orang lain tanpa ada rasa menyesal atau gerutu.
Berbagi adalah tentang berbuat sesuatu,
menyumbangkan tenaga dan pikiran, untuk memberi manfaat bagi yang lain.
menyumbangkan tenaga dan pikiran, untuk memberi manfaat bagi yang lain.
Berbagi adalah tentang kebahagiaan yang sejati.
Ketika kita mampu melihat senyum orang lain dan membuat hati semakin bersyukur, maka saat itulah esensi kebahagiaan sejati muncul.
Ketika kita mampu melihat senyum orang lain dan membuat hati semakin bersyukur, maka saat itulah esensi kebahagiaan sejati muncul.
Pada dasarnya, berbagi bukanlah kewajiban. Berbagi hanya tentang bagaimana kita memaknai hidup kita dan membiarkan air yang mengalir dalam kehidupan ini sehingga dapat berlabuh pada muara yang tepat.