Di dalam setiap perjalanan, akomodasi menjadi salah satu pertimbangan saya sebagai komponen yang akan menunjang kenyamanan dan memperkaya pengalaman. Akomodasi yang nyaman, itu biasa. Namun bagaimana dengan pengalaman? Bisakah kita mendapatkan pengalaman baru dari akomodasi yang sempat kita singgahi?
-&-
Ada yang punya rencana menghabiskan liburan akhir tahun di Kota Sabang? Atau mungkin mulai tertarik mencicipi pesona Kota Sabang dan sudah memasukkannya ke dalam top ten must see-travel destination in 2017? Jika ya, jangan lewatkan Freddie Santai Sumur Tiga sebagai pilihan akomodasi kamu. Salah satu penginapan yang akan membuat kamu ketagihan dan selalu pengen balik lagi ke sana. Bukan hanya karena kenyamanan dari segi infrastruktur maupun keramahan pemiliknya. Namun Freddie juga tidak segan menyajikan pengalaman yang tiada duanya kepada setiap pengunjung yang datang.
Melanjutkan postingan saya tentang Sabang. Ada satu penginapan paling ngehits dan keren banget. Freddie Santai Sumur Tiga namanya.
Nama Freddie saya dengar dari teman-teman di kantor. Banyak yang merekomendasikan. Memuji bagaimana nikmatnya bermalam di gubug-gubug Freddie. But wait, beneran kita bakal tidur di gubug?
Internet dan Mbah Google selalu menjadi rujukan saya dalam mencari segala macam informasi. Setelah lelah mencari rekomendasi penginapan di Kota Sabang, akhirnya saya menyerah dan mencoba googling nama Freddie Sabang hingga akhirnya berlabuh pada situs http://www.santai-sabang.com. Ada 3 jenis akomodasi di Freddie Santai Sumur Tiga, yaitu Deluxe Bungalow (bangunan baru), Bungalow dan Family Bungalow. Kategori Deluxe Bungalow merupakan bangunan modern dengan dinding bata dan terlihat seperti kamar-kamar homestay yang sederhana. Saya kurang tertarik saat pertama melihatnya. Hingga kemudian perhatian saya beralih ke Bungalow yang mirip seperti gubug dengan dinding anyaman dan atap hanya dari dedaunan kering yang telah tersusun rapi dan rapat. Pengalaman baru tidur di dalam gubug ini langsung terbayang di kepala saya. Sepertinya bakal asik. Jadi deh saya pesan beberapa kamar bungalow untuk saya dan rombongan.
How to Reserve?
Bungalow at Freddie Santai Sumur Tiga pictures taken from http://www.santai-sabang.com/index.php/accommodation |
Pemesanan dapat dilakukan dengan menghubungi Kontak Freddie di +6281360255001 atau email santaisumurtiga@yahoo.com.au. Tinggal sebutkan tipe kamar yang ingin dipesan dan tanggal penginapan, maka Freddie akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Jumlah kamar di Freddie terbatas sehingga kita harus melakukan pemesanan jauh-jauh hari. Jangan bayangkan Freddie Santai Sumur Tiga sebagai resort atau hotel besar yang mewah dan punya banyak kamar seperti yang sering kita temui di Bali. Penginapan yang satu ini memang berbeda.
Jika kamar tersedia, maka Freddie akan menginformasikan no rekening untuk membayar Down Payment. O iya, di Freddie juga tersedia jasa penjemputan di pelabuhan Balohan, Sabang dengan biaya 30rb per orang. Itu kisaran biaya pada tahun 2015. Kemungkinan ada perubahan standar biaya di tahun ini atau tahun depan. Jadi buat kalian yang gak sempat sewa mobil di Sabang, bisa memanfaatkan jasa penjemputan dari Freddie. Untuk keliling Kota Sabang sendiri, kami menyewa motor juga dari Freddie. Awalnya kami kira motor itu milik Freddie, ternyata tidak. Freddie sangat memberdayakan penduduk di sekitar dengan maksimal. Motor yang disewakan memang atas nama Freddie namun sesungguhnya motor-motor tersebut milik penduduk di sekitar. Jadi transaksi pembayaran kita lakukan langsung dengan pemilik motor.
First Impression
Reservasi di Freddie hanya berupa pemesanan kamar saja. Apabila ingin menambahkan makan malam atau sarapan, maka harus melakukan pemesanan tambahan. Berhubung lokasi Freddie cukup jauh dari pusat kota, sangat masuk ke area rumah-rumah penduduk dan terletak tepat di tepi pantai, maka cukup sulit untuk mencari makan malam di sekitar penginapan. Alhasil kami memutuskan untuk memesan makan malam di Freddie dengan menu Italian Dishes. Di dalam email, Freddie sempat menanyakan apakah ada alergi makanan. Saya hanya menjawab bahwa salah satu anggota rombongan kami ada yang alergi seafood sehingga kami menghindari seafood atau lauk ikan.
Tepat pukul 19.00 WIB, kami keluar kamar dan menuju ke tempat makan. Di situ telah berkumpul dua rombongan yang lain. Satu rombongan merupakan turis Italia yang menginap di Freddie karena rekomendasi dari kawannya dan satu rombongan lagi adalah orang Indonesia juga. Total ada tiga rombongan termasuk rombongan kami. Malam itu lebih terasa seperti makan malam keluarga dibandingkan makan malam di sebuah resort mewah. Sangat sederhana dan intim. Freddie, sang pemilik, mulai menyapa kami satu per satu. Literally memanggil nama kami.
FYI, nama penginapan ternyata diambil dari nama pemilik, yaitu Freddie, yang merupakan orang Italia asli. Saya cukup kagum dengan bagaimana Freddie memperlakukan tamunya seperti di rumah sendiri, menyambut ramah kedatangan kami dan menyapa satu per satu, berterima kasih atas kesediaan kami menginap di Freddie Santai Sumur Tiga dan mempersilahkan kami untuk mencicipi hidangan Italia yang tersedia serta sempat mengajak bercanda tentang alergi seafood yang sempat kami infokan melalui email. Freddie bahkan mampu mengingat dengan tepat ketika ada tamunya yang sudah berkunjung dua hingga tiga kali. Freddie memperlakukan tamunya tidak hanya sebagai konsumen, namun lebih seperti sebagai teman dan keluarga.
To be honest, masakan Freddie itu enak-enak banget. Khas masakan Italia, asli, dan belum pernah saya temui di restoran-restoran Ibu Kota. Mulai dari appetizer, main course sampe desert, semuanya yummy. Ini nih salah satu yang bikin saya ketagihan pengen ke Freddie lagi :D
How to Enjoy?
Pizza Freddie |
Bersantai di pinggir pantai, atau hanya duduk di balkon bungalow sambil menatap lautan biru di depan mata adalah hal yang paling menyenangkan. Begitu tenang, hanya ditemani suara debur ombak. Terkadang saya teringat guyonan salah satu rekan kerja di kantor. Ada yang bilang, menginap di Freddie itu enak, apalagi lokasinya tepat di pinggir pantai. Cuman kalau ada tsunami ya siap-siap aja pasrah karena pasti akan kegulung ombak dengan mudah. Kalo keinget kata-kata itu, ada rasa ingin tertawa geli tapi kemudian rasa ngeri muncul secara perlahan. Saya sih gak mau terlalu memikirkan. Hidup dan mati sudah ada yang mengatur, jadi cukup nikmati saja lukisan Tuhan yang terhampar luas di depan. Eh iya, ada satu lagi favorit saya yang mampu menjadi partner sempurna saat kita menikmati angin pantai sumur tiga, yaitu Pizza Freddie. Ini pizza enaakk ;D Percaya deh, buat kalian penggemar pizza, harus coba pizza Freddie yang satu ini. Adonannya tipis, tapi pas banget. Saya dan rombongan sampai nambah dua kali saking nikmatnya.
-&-
Banyak hal yang membuat saya jatuh hati dengan akomodasi ini sehingga bisa merekomendasikannya kepada siapa saja. Freddie sangat baik dalam menjalankan bisnisnya. Selain mampu menerapkan teori BrandMate (merubah konsumen menjadi soulmate), Freddie ternyata juga berperan dalam menjalankan sociopreneur dan sustainable tourism.
Saya sempat bertanya pada salah satu pegawai Freddie, apakah pegawai di Freddie mayoritas orang asing atau orang lokal. Ternyata Freddie melakukan pemberdayaan masyarakat dengan merekrut warga sekitar menjadi karyawan. Freddie tidak menerapkan standar background pendidikan khusus. Siapapun boleh melamar asal punya kemauan belajar. Freddie termasuk sangat sabar dalam melatih karyawan-karyawannya.
Dalam penyediaan fasilitas di penginapan, Freddie juga sangat memperhatikan faktor lingkungan. Gubug bungalow yang sering saya sebut-sebut itu hanya terbuat dari anyaman daun-daun kering yang saling dikaitkan dan dirapatkan. Awalnya saya sempat takut kamar itu mudah rubuh, apalagi saat hujan deras dan angin cukup kencang. Namun setelah saya memperhatikan kontruksi bangunan, saya kembali kagum pada kemampuan Freddie membangun bungalow-bungalow cantik ini. Untuk penggunaan air saat mandi pun secara tidak langsung Freddie juga senantiasa mengingatkan penggunaan air yang hemat.
Freddie memang bukan penginapan biasa. Tidak mewah, tidak terlalu besar, namun Freddie akan menyajikan pengalaman berbeda yang worth it banget buat dicoba.